Mengenal Jawa Tengah

14 November 2011 0 komentar

Propinsi Jawa Tengah terletak diantara 100030'-111030' BT.dan 603' - 8030' Lintang Selatan.
Batas daerahnya adalah sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat, sebelah utara dengan laut Jawa, sebelah Timur dengan propinsi Jawa Timur dan sebelah selatan dibatasi dengan Samudra Indonesia.
Luas daerahnya termasuk pepulauan Karimun Jawa adalah 34.503 km2.
Tanahnya terdiri dari tanah persawahan, tegalan, tanah hutan dan pegunungan.

Menurut catatan dari hasil penemuan antropologis, penduduk Jawa Tengah sejak awalnya berasal dari Jawa Tengah.
Pada abad ke II masehi penduduk Indonesia khususnya Jawa Tengah mengadakan kontak langsung dengan bangsa asing yang datang khususnya bangsa India yang membawa peradaban Hindu.
Bukti bahwa perkembangan manusia sentralnya di kawasan Jawa Tengah adalah ditemukannya fosil-fosil Homo Mojokertensis dan Megantroppus Palaeo Javanicus di wilayah Jawa Tengah.
Sejak jaman prasejarah Jawa Tengah khususnya daerah Sangiran kabupaten Sragen telah hidup manusia yaitu pada jaman Palaeolotikum, dengan meninggalkan kebudayaan berupa alat-alat dari batu, tanduk binatang, tulang binatang purba dan kayu.
Dengan datangnya orang-orang memuja roh nenek moyang, juga memuja dewa-dewa yakni Siwa, Brahmana dan Wisnu, bahkan kemudian lahir kerajaan yang menganut ajaran Hindu dan Budha.
Kemudian datang pula orang-orang dari luar yang membawa agama Islam ke Jawa Tengah, yang mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya.
Agama Islam mengalami masa cemerlang pada saat Raden Patah mendirikan Kerajaan Demak, sehingga dalam sejarahnya di propinsi ini pernah berpengaruh kerajaan-kerajaan terkenal baik pada masa Hindu, Budha maupun Islam.
Karena itu Jawa Tengah juga merupakan salah satu pusat Kebudayaan Jawa, yang nilai-nilainya hingga kini masih nampak mewarnai berbagai aspek seni budaya, adat istiadat dan kehidupan mayarakat hingga pada suatu saat dengan kedatangan bangsa Barat, masing-masing membawa pengaruh kepada kebudayaan penduduk Jawa Tengah.
Namun demikian tidak mengurangi kebudayaan yang terkenal luhur.

Peninggalan sejarah sangat banyak ditemukan di Jawa Tengah berupa candi-candi Budha atau Hindu, seperti Borobudur, Mendut, Prambanan, komplek candi Dieng dan sebagainya.
Selain dari itu beberapa kota yang mempunyai nilai sejarah seperti Demak merupakan kerajaan Islam yang pertama di pulau Jawa mempunyai peninggalan Mesjid Demak, Kudus dengan mesjid bermenara khas serta makam Sunan Kudus, Rembang dengan makam R.A. Kartini, serta kota Solo atau Surakarta dan lain-lain.

Di daerah Solo terdapat peninggalan bersejarah antara lain makam Raja-Raja di Imogiri yang menjadi milik bersama Solo dan Yogyakarta.
Kota Solo inilah merupakan pusat kebudayaan Jawa Tengah dimana segala kesenian tumbuh dan berkembang dengan subur.
Misalnya seni tari yang terkenal diantaranya Tari Serimpi, Tari Bedoyo, Tari Gambyong, Tari Golek, Sendratari Ramayana serta opera Klasik Langgendriyan yang kini kurang digemari.
Seni karawitanpun dikagumi pada ahli musik di luar negeri.
Kota Solo juga menjadi pusat perkembangan seni pewayangan, baik wayang kulit maupun wayang orang. Masih ada satu karya seni yang tak boleh dilupakan yakni seni batik, di kota ini terdapat pusat kerajinan batik gaya Surakarta.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 KEANEKARAGAMAN | TNB