tulang rusuk pria |
Mengapa Rasullulah sampai khusus membahas masalah ini?
Kedudukan perempuan dimata Allah adalah sama dengan laki-laki dalam hal keimanan. Perempuan diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, bukan berarti perempuan itu bersifat bengkok (jelek). Ini hanya masalah fungsi saja, dimana laki-laki dan perempuan memiliki fungsi yang berbeda.
Mengapa dari tulang rusuk yang bengkok? Bukankah masih ada tulang yang lain yang lurus. Jika saja dari tulang yang lurus maka akan sempitlah dadanya, karena itu keberadaan perempuan dapat memberi kenyamanan dimana ia berada.
Coba kita tengok bentuk tulang rusuk yang bengkok itu, ia berfungsi sebagai kerangka yang menyusun kekuatan tubuh. Jadi perempuan itu juga bagian yang dapat membangun dan menegakkan kehidupan. Dengan tulang rusuk yang bengkok maka banyak organ-organ yang lunak terlindung. Sama halnya dengan perempuan,ia dapat menjaga kehidupan keluarganya, anak-anaknya yang masih lemah.
Bengkoknya bukanlah bentuk kelemahan perempuan, karenanya Rasulullah mengatakan untuk menasihati perempuan secara baik-baik. Hal ini untuk menjaga agar jiwa perempuan tidak patah,sehingga dapat menjalankan fungsi utamanya sebagai ibu, istri, maupun sebagai insan perempuan itu sendiri.
Karena tugasnya itulah perempuan diberi kekuatan oleh Allah.
Allah telah memberikan kekuatan pada perempuan, karena ditangannya akan terlahir penerus keturunan.
Anak yang baik terlahir dari kehebatan seorang ibu yang mengasuh dan membesarkannya.
Di balik kesuksesan suami, ada istri yang hebat yang mendampinginya.
Sejatinya wanita harus di perlakukan dengan baik, agar jiwanya terbangun dengan kasih sayang dan kesabaran. Kasih dan sayang sepanjang waktu dalam mendampingi anak-anak dan keluarganya tanpa perasaan tersakiti. Sehingga di harapkan perempuan dapat menjalankan fungsinya dengan baik di dalam keluarga maupun masyarakat..
Surah An-Nisa’ dibuka dengan ayat,
" Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.“ (An-Nisa’:1)
Dalam ayat ini dinyatakan bahwa dari jiwa yang satu, Allah menciptakan pasangannya. Qatadah dan Mujahid rahimahumallah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan jiwa yang satu adalah nabi Adam ‚alaihissalam, sedangkan pasangannya adalah Hawa. Qatadah mengatakan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. (Tafsir Ath-Thabari, 3/565, 566).
Dalam hadist shahih disebutkan:
" Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk. Dan sungguh bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atasnya. Bila engkau ingin meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau ingin bersenang-senang dengannya, engkau bisa bersenang-senang namun padanya ada kebengkokan.“(HR. Al-Bukhori no 3331 dan Muslim no. 3632)
Al-Imam An-Nawawi rahimahumallah berkata, dalam hadist ini ada dalil dari ucapan fuqaha dan sebagian mereka bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Allah berfirman: "...yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan dari jiwa yang satu itu Dia menciptakan pasangannya..., dan Rasulullah menerangkan dalam hadist diatas bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk. Hadist ini menunjukkan keharusan berlaku lembut kepada wanita, bersikap baik pada mereka, dan bersabar atas mereka." (Al-Minhaj, 9/299).
Sedangkan secara medis, dari struktur anatomi tulang rusuk, jumlah iganya antara laki-laki dan wanita sama; 7 iga sejati, 3 iga semu, 2 iga melayang, sehingga jumlah totalnya 12. Tulang rusuk berbentuk panjang agak pipih dan kedua ujung tulangnya merupakan tulang rawan, mungkin karena sifatnya, maka mudah patah bila dibengkokkan. Penjelasan secara medis ini menunjukkan bahwa antara laki-laki dan wanita mempunyai struktur dan jumlah tulang rusuk yang sama, dan karena pada bagian ujungnya berupa tulang rawan maka mudah sekali patah apabila dibengkokkan (sesuai dengan hadist diatas).
Dengan apa manusia setelah Nabi Adam dan Hawa diciptakan?
Berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Mu’minun,
" Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.“(Al-Mu’minun:14)
Dalam Surat Yaasiin,
" Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! ”(Yaasiin:77)
Dalam surat Al-Insaan,
" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (Al-Insaan:2)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia(laki-laki dan wanita) yang ada setelah Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa diciptakan Allah dari setetes mani yang bercampur (antara laki-laki dan wanita) sesuai dengan firman Allah diatas. Sedangkan yang diciptakan dari tulang rusuk adalah Hawa dari tulang rusuknya Nabi Adam ‘alaihissalam, sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Nisa’ dan hadist shahih, serta penjelasan secara medis mengenai struktur dan komposisi tulang rusuk manusia.
wallahu'alam bishawab....
0 komentar:
Posting Komentar